Bencana beruntun melanda
negeri ini : tsunami di
Aceh ;gempa di Nias, Padang,
Jogyakarta, Papua ; Gunung
meletus di Jogyakarta dan
masih banyak lagi bencana
lainnya.Mengapa bencana
demi bencana menimpa tanah
air kita ini?
Sebagai orang yang
bertakwa, sudah sepatutnya
kita mengambil pelajaran
berharga dari kejadian ini.
Selang beberapa saat setelah
bencana besar itu terjadi,
berbondong-bondong para
pejabat mendatangi daerah
bencana. Apa yang dikatakan
para pemimpin tersebut
kepada rakyatnya yang
terkena bencana? "Sabar,
tabah, tawakal, dll" yang
pada intinya menghimbau
agar rakyat sabar dalam
menghadapi bencana.
Kalau kita kembali ke zaman
khalifah Umar bin Khatab,
yang juga merupakan sahabat
Rasulullah SAW. Pada zaman
tersebut juga pernah terjadi
bencana gempa dasyat yang
menimpa salah satu daerah
yang dipimpinnya.
Dan beliaupun juga
mengunjungi daerah yang
tertimpa gempa tersebut.
Tetapi yang membuatnya
sangat berbeda adalah
perkataan yang dilontarkan
beliau. Khalifah Umar berkata
"Wahai rakyatku, dosa besar
apa yang kalian lakukan
sehingga Allah menimpakan
azab seperti ini!".
Sebagian orang mungkin akan
berpikir bahwa perkataan itu
kasar, apalagi kepada orang
yang tertimpa musibah. Tapi,
Khalifah Umar berkata
demikian bukan tanpa sebab
musababnya. Umar lebih
mengajak rakyatnya
mengintrospeksi diri, dan
inilah yang seharusnya kita
lakukan.
Dalam Al-Quran, Surat Hud
ayat ke 109 yang berbunyi :
"Dan Tuhan-mu sekali-kali
tidak akan membinasakan
negri-negri secara zalim,
sedangkan penduduknya
orang-orang yang berbuat
KEBAIKAN". Lalu mari kita
beralih ke Surat Al-Qasas ayat
ke 59 disebutkan : "…..dan
tidak pernah (pula) Kami
membinasakan kota-kota,
kecuali penduduknya dalam
keadaan melakukan
KEZALIMAN".
Lalu dosa besar apa yang
dilakukan sehingga Allah
menimpakan bencana
beruntun ini ? Yang paling
kelihatan mencolok adalah
Syirik (Menyekutukan Allah).
Sebelum bencana beruntun ini
terjadi, sudah berpuluh-puluh
tahun masyarakat daerah
tertentu sering melakukan
ritual melarung kepala kerbau
ataupun melakukan ‘ruwatan’
agar terhindar dari bencana
(justru perbuatan syirik ini
yang bisa mengakibatkan
bencana). Perbuatan syirik ini
terjadi di banyak tempat di
Indonesia.Ritual-ritual syirik
spt ini dan ritual lainnya yang
tidak diajarkan oleh agama
Islam sepertinya sudah
menjadi tradisi bangsa ini dan
tidak atau kurang diingatkan
oleh ulama dan pemimpin
negeri ini bahwa perbuatan
tsb adalah perbuatan yang
sangat dibenci Allah SWT …
Syirik merupakan dosa yang
amat besar, bahkan sampai-
sampai Allah akan menghapus
semua amalan yang telah
dilakukannya jika seseorang
melakukan dosa Syirik
.
Seperti yang telah tertuang
dalam Az-zumar (39) ayat
yang ke 65, yang berbunyi
sebagai berikut :
"…… .."Jika kamu
mempersekutukan (Allah),
niscaya akan hapuslah
amalmu dan tentulah kamu
termasuk orang-orang yang
merugi.
Ibaratnya sudah jatuh
tertimpa tangga, orang yang
melakukan dosa syirik, selain
amalannya dihapus semua
oleh Allah, dosanya tidak
diampuni oleh Allah. Dalilnya
bisa kita lihat dalam surat
yang ke empat An-Nisa ’ ayat
yang ke 48 :
"Sesungguhnya Allah tidak
akan mengampuni dosa syirik,
dan Dia mengampuni segala
dosa selain dari (syirik) itu,
bagi siapa yang dikehendaki-
Nya. Barang siapa yang
mempersekutukan Allah,
maka sungguh ia telah
membuat dosa yang besar".
Dan Syirik merupakan suatu
KEZALIMAN yang besar, yang
bisa anda lihat pada surat
Luqman (31) ayat yang ke 13 :
"Dan (ingatlah) ketika luqman
berkata kepada anaknya, di
waktu ia memberi pelajaran
kepadanya:"Hei anakku,
janganlah kamu
mempersekutukan Allah,
sesungguhnya
mempersekutukan (Allah)
adalah nyata-nyata
KEZALIMAN yang besar".
Dan ini sesuai jika kita lihat
lagi Surat Al-Qasas ayat ke 59
disebutkan :
"…..dan tidak pernah (pula)
Kami membinasakan kota-
kota, kecuali penduduknya
dalam keadaan melakukan
KEZALIMAN".
Jadi jangan heran jika Allah
menimpakan Azab pada
penduduk yang telah berbuat
kezaliman.
Lalu bagaimana dengan kota-
kota lainnya? Dosa besar apa
yang mereka lakukan? Jika
kita bahas satu persatu,
tulisan ini akan menjadi
sangat panjang. Jadi mari kita
cermati saja kesalahan apa
yang kita lakukan shg
banyaknya bencana di kota-
kota di Indonesia. Mungkin ini
merupakan peringatan Allah
pada bangsa Indonesia secara
keseluruhan yang banyak
bergelimpangan dosa. Dosa
apa? Syirik? Korupsi? Sogok-
Menyogok? Narkoba? Judi?
Mabuk? Perzinaan? Dan
mungkin masih banyak lagi
dosa-dosa bangsa ini yang
tidak mungkin disebutkan satu
per satu.
Marilah kita renungi bersama,
dosa-dosa yang telah kita
lakukan. Jangan sampai Allah
menimpakan azabnya yang
lebih keras lagi …. Apakah kita
ingin diberikan azab secara
langsung agar sadar? Semoga
tidak. Dan semoga kita bisa
mengambil pelajaran yang
amat berharga dari bencana
ini. Jika, kita mengaku sebagai
seorang muslim, jangan
sampai berbuat syirik, karena
Syirik merupakan salah satu
pembatal keislaman
seseorang.
Dan sebagai penutup marilah
kita berdoa, seperti yang
dibaca oleh Rasulullah
Shallallahu alaihi wa Sallam;
setiap malam sebelum
merebahkan tubuhnya di
peraduan:
Artinya: "Segala puji bagi
Allah Yang telah memberi kita
makan, minum dan mencukupi
kita, serta memberi kita
tempat tinggal. Betapa
banyak orang yang tidak
mendapatkan yang mencukupi
dia serta memberi dia tempat
tinggal". [HR Muslim dari Anas
bin Malik
Ya Allah, muliakanlah Islam
dan kaum muslimin (3X),
hinakanlah kesyirikan dan
kaum musyrikin, serta
hancurkanlah musuh-musuh
agama kami.
Ya Allah, ringankanlah
musibah yang menimpa
saudara-saudara kami di
manapun mereka berada,
kuatkanlah mereka wahai
Yang Maha Agung lagi Maha
Pemurah.
Ya Allah, tenangkanlah rasa
takut mereka, obatilah
kelaparan dan dahaga
mereka, tutupilah aurat
mereka, karuniakanlah
kepada mereka tempat
tinggal yang baik, wahai Yang
Maha Agung lagi Maha
Pemurah.
Ya Allah, kembalikanlah kami
dan mereka kepada-Mu
dengan baik, berilah kami
taufik untuk bertaubat
kepada-Mu, jadikanlah kami
hamba-hamba-Mu yang
beriman dan mengikuti rasul-
Mu Shallallahu alaihi wa
Sallam, juga karuniailah kami
-wahai Yang Maha Agung lagi
Maha Pemurah- taufik untuk
mengerjakan hal-hal yang
Engkau cintai dan ridhai,
bantulah kami untuk
melakukan kebaikan dan
ketakwaan, janganlah Engkau
jadikan kami bergantung
kepada diri sendiri, meskipun
hanya sekejap mata.
Ya Allah, ampunilah segala
dosa kami, baik yang kecil
maupun yang besar, yang
terdahulu maupun yang akan
datang, serta yang
tersembunyi maupun yang
terlihat. Ya Allah,
sesungguhnya kami telah
mendzalimi diri kami, jika
Engkau tidak mengampuni dan
mengasihi, niscaya kami akan
menjadi orang-orang yang
merugi.
negeri ini : tsunami di
Aceh ;gempa di Nias, Padang,
Jogyakarta, Papua ; Gunung
meletus di Jogyakarta dan
masih banyak lagi bencana
lainnya.Mengapa bencana
demi bencana menimpa tanah
air kita ini?
Sebagai orang yang
bertakwa, sudah sepatutnya
kita mengambil pelajaran
berharga dari kejadian ini.
Selang beberapa saat setelah
bencana besar itu terjadi,
berbondong-bondong para
pejabat mendatangi daerah
bencana. Apa yang dikatakan
para pemimpin tersebut
kepada rakyatnya yang
terkena bencana? "Sabar,
tabah, tawakal, dll" yang
pada intinya menghimbau
agar rakyat sabar dalam
menghadapi bencana.
Kalau kita kembali ke zaman
khalifah Umar bin Khatab,
yang juga merupakan sahabat
Rasulullah SAW. Pada zaman
tersebut juga pernah terjadi
bencana gempa dasyat yang
menimpa salah satu daerah
yang dipimpinnya.
Dan beliaupun juga
mengunjungi daerah yang
tertimpa gempa tersebut.
Tetapi yang membuatnya
sangat berbeda adalah
perkataan yang dilontarkan
beliau. Khalifah Umar berkata
"Wahai rakyatku, dosa besar
apa yang kalian lakukan
sehingga Allah menimpakan
azab seperti ini!".
Sebagian orang mungkin akan
berpikir bahwa perkataan itu
kasar, apalagi kepada orang
yang tertimpa musibah. Tapi,
Khalifah Umar berkata
demikian bukan tanpa sebab
musababnya. Umar lebih
mengajak rakyatnya
mengintrospeksi diri, dan
inilah yang seharusnya kita
lakukan.
Dalam Al-Quran, Surat Hud
ayat ke 109 yang berbunyi :
"Dan Tuhan-mu sekali-kali
tidak akan membinasakan
negri-negri secara zalim,
sedangkan penduduknya
orang-orang yang berbuat
KEBAIKAN". Lalu mari kita
beralih ke Surat Al-Qasas ayat
ke 59 disebutkan : "…..dan
tidak pernah (pula) Kami
membinasakan kota-kota,
kecuali penduduknya dalam
keadaan melakukan
KEZALIMAN".
Lalu dosa besar apa yang
dilakukan sehingga Allah
menimpakan bencana
beruntun ini ? Yang paling
kelihatan mencolok adalah
Syirik (Menyekutukan Allah).
Sebelum bencana beruntun ini
terjadi, sudah berpuluh-puluh
tahun masyarakat daerah
tertentu sering melakukan
ritual melarung kepala kerbau
ataupun melakukan ‘ruwatan’
agar terhindar dari bencana
(justru perbuatan syirik ini
yang bisa mengakibatkan
bencana). Perbuatan syirik ini
terjadi di banyak tempat di
Indonesia.Ritual-ritual syirik
spt ini dan ritual lainnya yang
tidak diajarkan oleh agama
Islam sepertinya sudah
menjadi tradisi bangsa ini dan
tidak atau kurang diingatkan
oleh ulama dan pemimpin
negeri ini bahwa perbuatan
tsb adalah perbuatan yang
sangat dibenci Allah SWT …
Syirik merupakan dosa yang
amat besar, bahkan sampai-
sampai Allah akan menghapus
semua amalan yang telah
dilakukannya jika seseorang
melakukan dosa Syirik
.
Seperti yang telah tertuang
dalam Az-zumar (39) ayat
yang ke 65, yang berbunyi
sebagai berikut :
"…… .."Jika kamu
mempersekutukan (Allah),
niscaya akan hapuslah
amalmu dan tentulah kamu
termasuk orang-orang yang
merugi.
Ibaratnya sudah jatuh
tertimpa tangga, orang yang
melakukan dosa syirik, selain
amalannya dihapus semua
oleh Allah, dosanya tidak
diampuni oleh Allah. Dalilnya
bisa kita lihat dalam surat
yang ke empat An-Nisa ’ ayat
yang ke 48 :
"Sesungguhnya Allah tidak
akan mengampuni dosa syirik,
dan Dia mengampuni segala
dosa selain dari (syirik) itu,
bagi siapa yang dikehendaki-
Nya. Barang siapa yang
mempersekutukan Allah,
maka sungguh ia telah
membuat dosa yang besar".
Dan Syirik merupakan suatu
KEZALIMAN yang besar, yang
bisa anda lihat pada surat
Luqman (31) ayat yang ke 13 :
"Dan (ingatlah) ketika luqman
berkata kepada anaknya, di
waktu ia memberi pelajaran
kepadanya:"Hei anakku,
janganlah kamu
mempersekutukan Allah,
sesungguhnya
mempersekutukan (Allah)
adalah nyata-nyata
KEZALIMAN yang besar".
Dan ini sesuai jika kita lihat
lagi Surat Al-Qasas ayat ke 59
disebutkan :
"…..dan tidak pernah (pula)
Kami membinasakan kota-
kota, kecuali penduduknya
dalam keadaan melakukan
KEZALIMAN".
Jadi jangan heran jika Allah
menimpakan Azab pada
penduduk yang telah berbuat
kezaliman.
Lalu bagaimana dengan kota-
kota lainnya? Dosa besar apa
yang mereka lakukan? Jika
kita bahas satu persatu,
tulisan ini akan menjadi
sangat panjang. Jadi mari kita
cermati saja kesalahan apa
yang kita lakukan shg
banyaknya bencana di kota-
kota di Indonesia. Mungkin ini
merupakan peringatan Allah
pada bangsa Indonesia secara
keseluruhan yang banyak
bergelimpangan dosa. Dosa
apa? Syirik? Korupsi? Sogok-
Menyogok? Narkoba? Judi?
Mabuk? Perzinaan? Dan
mungkin masih banyak lagi
dosa-dosa bangsa ini yang
tidak mungkin disebutkan satu
per satu.
Marilah kita renungi bersama,
dosa-dosa yang telah kita
lakukan. Jangan sampai Allah
menimpakan azabnya yang
lebih keras lagi …. Apakah kita
ingin diberikan azab secara
langsung agar sadar? Semoga
tidak. Dan semoga kita bisa
mengambil pelajaran yang
amat berharga dari bencana
ini. Jika, kita mengaku sebagai
seorang muslim, jangan
sampai berbuat syirik, karena
Syirik merupakan salah satu
pembatal keislaman
seseorang.
Dan sebagai penutup marilah
kita berdoa, seperti yang
dibaca oleh Rasulullah
Shallallahu alaihi wa Sallam;
setiap malam sebelum
merebahkan tubuhnya di
peraduan:
Artinya: "Segala puji bagi
Allah Yang telah memberi kita
makan, minum dan mencukupi
kita, serta memberi kita
tempat tinggal. Betapa
banyak orang yang tidak
mendapatkan yang mencukupi
dia serta memberi dia tempat
tinggal". [HR Muslim dari Anas
bin Malik
Ya Allah, muliakanlah Islam
dan kaum muslimin (3X),
hinakanlah kesyirikan dan
kaum musyrikin, serta
hancurkanlah musuh-musuh
agama kami.
Ya Allah, ringankanlah
musibah yang menimpa
saudara-saudara kami di
manapun mereka berada,
kuatkanlah mereka wahai
Yang Maha Agung lagi Maha
Pemurah.
Ya Allah, tenangkanlah rasa
takut mereka, obatilah
kelaparan dan dahaga
mereka, tutupilah aurat
mereka, karuniakanlah
kepada mereka tempat
tinggal yang baik, wahai Yang
Maha Agung lagi Maha
Pemurah.
Ya Allah, kembalikanlah kami
dan mereka kepada-Mu
dengan baik, berilah kami
taufik untuk bertaubat
kepada-Mu, jadikanlah kami
hamba-hamba-Mu yang
beriman dan mengikuti rasul-
Mu Shallallahu alaihi wa
Sallam, juga karuniailah kami
-wahai Yang Maha Agung lagi
Maha Pemurah- taufik untuk
mengerjakan hal-hal yang
Engkau cintai dan ridhai,
bantulah kami untuk
melakukan kebaikan dan
ketakwaan, janganlah Engkau
jadikan kami bergantung
kepada diri sendiri, meskipun
hanya sekejap mata.
Ya Allah, ampunilah segala
dosa kami, baik yang kecil
maupun yang besar, yang
terdahulu maupun yang akan
datang, serta yang
tersembunyi maupun yang
terlihat. Ya Allah,
sesungguhnya kami telah
mendzalimi diri kami, jika
Engkau tidak mengampuni dan
mengasihi, niscaya kami akan
menjadi orang-orang yang
merugi.
Komentar
Posting Komentar