Seputar Sambas:Sampan masih Primadona di Sambas
Masyarakat Kabupaten Sambas masih mengandalkan penyeberangan tradisional, sampan untuk melintasi Sungai Kapuas yang menghubungkan antara Kecamatan Tebas Kota Sambas dengan Kecamatan Jawai yang ada di seberangnya. Penyeberangan tradisional tersebut khususnya untuk kendaraan jenis roda dua.
Mereka lebih suka menggunakan alat angkut sungai tradisional berupa sampan yang didorong mesin berkekuatan 2 PK hingga 10 PK, karena keterbatasan penyeberangan Feri yang tersedia.
Dari pantauan Tribunpontianak.co.id, Selasa (10/4/2012) sebagian besar kendaraan yang ingin menyeberang dari Jawai menuju Tebas dan sebaliknya lebih suka menggunakan angkutan sampan tersebut. Meskipun dari tingkat keamanan lebih tidak terjamin dibandingkan menggunakan penyeberangan Feri.
"Kalau menggunakan Feri lama antrinya, bisa sampai 30 menit. Karena memang jalanya penyeberangan yang ada lambat, walaupun biayanya hanya Rp 5 ribu untuk satu sepeda motor," kata seorang warga yang menyeberang, Heni (30).
Mereka lebih suka menggunakan alat angkut sungai tradisional berupa sampan yang didorong mesin berkekuatan 2 PK hingga 10 PK, karena keterbatasan penyeberangan Feri yang tersedia.
Dari pantauan Tribunpontianak.co.id, Selasa (10/4/2012) sebagian besar kendaraan yang ingin menyeberang dari Jawai menuju Tebas dan sebaliknya lebih suka menggunakan angkutan sampan tersebut. Meskipun dari tingkat keamanan lebih tidak terjamin dibandingkan menggunakan penyeberangan Feri.
"Kalau menggunakan Feri lama antrinya, bisa sampai 30 menit. Karena memang jalanya penyeberangan yang ada lambat, walaupun biayanya hanya Rp 5 ribu untuk satu sepeda motor," kata seorang warga yang menyeberang, Heni (30).
Komentar
Posting Komentar